Sabtu, 27 Oktober 2012

WHAT IS HISTORY?

LAPORAN MEMBACA
PENGANTAR ILMU SEJARAH
Dosen pengampu : Dra. Santi Muji Utami, M.Hum


 
Disusun oleh :
       Limat waljariyah    3101410079


JURUSAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
 2010

DAFTAR ISI
Bab 1 Apakah Sejarah Itu?
Bab 2 Guna Sejarah
Bab 3 Sejarah Ilmu Sejarah
Bab 4 Sejarah Sebagai Ilmu dan Seni
Bab 5 Pendidikan Sejarawan
Bab 6 Penelitian Sejarah
Bab 7 Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial
Bab 8 Kekuatan-Kekuatan Sejarah
Bab 9 Generalisasi Sejarah
Bab 10 Kesalahan-Kesalahan Sejarah
Bab 11 Sejarah dan Pembangunan
Bab 12 Ramalan Sejarah







BAB 1 APA SEJARAH ITU...?
Sejarah itu ada dua macam, yaitu:
1.    Sejarah objektif : sejarah yang terjadi diluar pengetahuan manusia.
2.    Sejarah subjektif : sejarah yang terjadi degan sepengetahuan manusia.
Kata sejarah digunakan oleh banyak profesi, diantaranya adalah guru sejarah, pegawai sejarah, pencatat sejarah, pelaku dan saksi sejarah, peneliti dan penulis sejarah.
Guru Sejarah
Agar tidak membosakan dalam penyampaiannya pada setiap tingkatan perlu pendekatan yang berbeda.
-    Tingkat SD menggunakan pendekatan estetis
-    Tingkat SMP menggunakan pendekatan etis
-    Tingkat SMA menggunakan pendekatan kritis
-    Tingkat Universitas menggunakan pendekatan yang diberikan secara akademispek
Selain pendekatan untuk tiap-tiap tingkatan, juga menggunakan dimensi waktu(temporal), dimensi ruang(spatial), asek proses , aspek struktural,segi diakronis dan segi sinkronis.
Pegawai Sejarah
Tugas kesejarahan mereka adalah berhubungan dengan masyarakat untuk menanamkan kesadaran sejarah. Mereka harus bersaing dengan globalisasi yang memberi sajian anasional (menyuguhkan sesuatu yang tidak berakar dalam kebudayaan nasional) dan ahistoris (tidak mengajarkan masya rakat untuk berfikir secara urut, dari masa lalu, masa kini, dan masa depan.


Pencatat Sejarah
Penugasan sejarah untuk penulisan /pencatatan mepunyai kelebihan yaitu :
Pertama : peristiwa yang pening tidak ilupakan begitu saja
Kedua : memperingan tugas sejarawan dalam menulis sejarah
Pelaku Sejarah dan Saksi Sejarah
Pelaku sejarah yaitu orang yang secara langsung terlibat dalam pergulatan sejarah. Saksi sejarah yaitu orang yang mengetahui suatu peristiwa sejarah tetapi tidak terlibat langsung.
Peneliti Sejarah dan Penulis Sejarah
Kelompok ini dihasilkan melalui pelatiha diperguruan tinggi. Tapi wartawan dan sastrawanpun juga bisa menjadi peneliti dan penulis sejarah.
Pengertian sejarah Secara Negatif
1.    Sejarah itu bukan mitos atau dongeng
 -Menceritakan waktu yang tidak jelas
-Kejadian yang tiak masuk akal di masa kini
2.    Sejarah itu bukan filsafat
Ada dua kemungkinan penyalah gunaan oleh filsafat :
-Sejarah dimoralkan
-Sejarah sebagai ilmu yang konkrit dapat menjadi filsafat yang abstrak
3.    Sejarah itu bukan ilmu alam
Sejarah berusaha menuliskan hal-hal yang khas atau bersifat ideografis sebab sejarah adalah ilmu yng menuliska perilaku. Seangkan ilmu alam bertujuan menemukan hukum-hukum yang umum atau bersifat nomothesis.

4.    Sejarah itu bukan sastra
Sejarah itu berbeda dengan sastra setidaknya dalam tiga hal
1)    Cara kerja
2)    Kebenaran
3)    Hasil keseluruhan atau kesimpulan
Kesimpulan Sejarah Secara Positif
Sejarah terikat dalam prosedur penelitian ilmiah dan berasar pada fakta. Kebenaran sejarah jika diungkapkan secara objektif.
-    Sejarah adalah ilmu tentang manusia
-    Sejarah adalah ilmu tentang waktu
-    Sejarah adalah ilmu tentang sesuatu yang mempunyai makna sosial
Definisi Sejarah
Sejarah adalah rekonstruksi masa lalu,dan sejarah bukun untuk kepentingan masa lalu itu adalah antikuarianisme.









BAB  2 GUNA SEJARAH
Guna intrinsik
1.    Sejarah sebagai ilmu adalah mengandung pengetahuan tentang masa lampau yang disusun secara sistematis dengan metoe kajian secara ilmiah agar mendapatkan kebenaranmengenai masa lampau.
Berkembang dengan berbagai cara ,yaitu:
(i)    Perkembangan dalam filsafat : jaman perkembangan didominasioleh filsafat sejarah kristen, penulisan yang menonjolkan peran-peran orang suci juga tampak.
(ii)    Perkembangan dalam teori sejarah  : seminar sejarah 1 di Yogyakarta pada tahun 1957, perlunya nasionalisme dalam penulisan sejarah, yakni menghasilkan sejarah Indonesia yang otonom.
(iii)    Perkembangan alam ilmu-ilmu lain
(iv)    Perkembangan dalam metode
Sejarah: metode kualitatif
Amerika dan Eropa: kuantitatif
2.    Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau
Sikap setelah mengetahui masa lampau:
(i)    Melestarikan masa lampau menjadi penuh makna
Contoh: *antikuarian(pengumpul benda-benda kuno), anti kuarianisme (mereka yang mengamil air dari air bersihan kreta kepunyaan kraton di yogyakarta) ,upacara-upacara adat
(ii)    Menolak seperti pada proklamasi di daerah Surakarta dan Mangkunegaran
3.    Sejarah sebagai pernyataan pendapat
Penulis sejarah yang menggunakan ilmunya untuk menyatakan pendapat.
Penulis sejarah Amerika
(i)    Konsensus adalah berpendapat bahwa dalam masyarakat selalu ada konsensus, dan para sejarawan bersikap konformitas. Terdapat dalam tesis garis depan. Kedatangannya di tempat baru, selalu memperluas daerahnya.tesis inividualisme adalah kedatangan di daerah baru untuk memperoleh kemerdekaan individual. Contoh: kemerdekaan neragama.
(ii)    Konflik adalah masyarakat selalu terjadi pertentangan dan menganjurkan supaya kritis dalam berfikir tentang sejarah. Tesis persengkokolan (conspiracy), misalnya: perang saudara di Amerika adalah hasil persengkongkolan kaum industrialis dan politisi.
4.    Sejarah sebagai profesi : guru sejarah, pegawai sejarah, pencatat sejarah, pelaku sejarah dan saksi sejarah, peneliti sejarah dan penulis sejarah.

Guna ekstrinsik
1.    Sejarah sebagai pendidikan moral : tolok ukur benar dan salah,baik dan buruk, berhak dan tidak, merdeka dan terjajah, cinta dan benci, dermawan dan pelit, berani dan takut. Contoh : Pergerakan nasional, G30S/PKI
2.    Sejarah sebagai pendidikan penalaran : harus berfikir plurkausal, yang menjadi penyebab itu banyak. Melihat dari berbagai segi (multidimensi) berfikir berdasarkan perkembangan.
3.    Sejarah sebagai pendidikan politik, Tujuannya adalah dukungan atas politik kekuasaan dengan menorong perbuatan-perbuatan revolusioner & menyingkirkan kaum kontra revolusi.
4.    Sejarah sebagai pendidikan kebijakan : Untuk menentukan suatu kebijakan dibutuhkan pandangan tentang lingkungan alam, masyarakat, dan sejarah. Contoh: kebijakan pajak.
5.    Sejarah sebagai pendidikan perubahan: membaca perubahan sangat perlu untuk meningkatkan ptensi dan memberi inspirasi untuk melangkah.
6.    Sejarah sebagai pendidikan masa depan: belajar dari negara industrial dan pasca industrial. Belajar dalam pengelolaan masyarakat. Belajar organisasi sosialnya. Belajar mengangkat ekonomi.
7.    Sejarah sebagai pendidikan keindahan: membuka hati dan perasaan. Misalnya: pengalaman estetika akan datang melalui mata waktu kita ke candi, istana, tarian, kuburan, kota, dan monumen. Mendengarkan gamelan dan lain-lain. Bersama sejarah, kita belajar jatuh cinta pada tanah air.
8.    Sejarah sebagai ilmu bantu : sejarah penting untuk ilmu-ilmu yang jauh, seperti kehutanan, arsitektur, kedokteran & perencanaan kota.
9.    Sejarah sebagai latar belakang : mempelajari latar belakang untuk bisa meningkatkan potensi. Contoh: inovsi partai politik, perkembangan novel.
10.    Sejarah sebagai rujukan : belajar dari pengalaman tokoh, semangat, keberanian yang harus ditiru. Belajar dari berbagai informasi dan belajar ditempat lain.













BAB 3 SEJARAH PENULISAN SEJARAH
Sejarah penulisan sejarah (historiografi) Eropa dianggap paling modern. Selain itu, menunjukkan pergantian pendekatan, pergantian rhetorika, pendekatan sejarah kritis, dan penekatan ilmu sosial. Sejarah historiografi Eropa terikat oleh waktu dan kebuayaan.
Zaman Yunani dan Romawi
Tulisan sejarah di Eropa muncul di Yunani dalam bentuk  puisi. Yaitu karya homer,  tulis berdasarkan pada cerita-cerita lama. Penulis sejarah dari yunani yang terkenal adalah HERODOTUS abad ke-5 dan ke-6, sehingga ia menulis semacam sejarah kebudayaan. Penulis di Romawi mulanya menulis dengan bahasa Yunani,baru kemudian memulai bahasa latin.
Zaman Kristen Awal dan Zaman Pertengahan
Penulisan sejarah pada jaman ini mempunyai ddua pusat yaitu gereja dan negara.Dengan pendeta dan raja sebagai pelaku utama. Dan hasilnya berupa annals , kronicles, sejarah umum dan biografi.
Abad XVI Zaman Renaissance, Reformasi, dan Kontra Reformasi
Historiografi Renaissance,sama dengan kebudayaannya,lahir di italia.Terutama karena pertumbuhan kata-kata di Italia. Historiografi reformasi diwakili oleh Matthias Vlacich Illyricus,Sleidanus,Heinirch Bullinger. Kontra rformasi ingin mmengembalikan kewilayahan gereja katholik yang telah dirusak oleh gerakan Reformasi.
Zaman Penemuan Daerah Baru Abad XVII
Penemuan daerah baru pada abad ke-15, ke-16, ke-17.sejarah sosial menjadi tema utama.


Zaman Rasionalisme dan Pencerahan Abad XVIII
Rasionalisme pada abad ke-17 baru mempengaruhi historiografi pada abad ke-18. Ada tiga aliran utama yaitu : radikal, moderat&konserfatif, sentimental. Sumbangan besar dari abad ke-18 atau zaman pencerahan adalah gagasan kemajuan.
Abad XIX Zaman Romantisisme, Nasionalisme, dan Liberalisme
Abad ini historiografi ditandai dengan ciri-ciri yaitu :
-    Penghargaan kembali pada abad pertengahan
-    Muncul filsafat sejarah
-    Timbulnya nasionalisme
-    Munculnya liberalisme

Akhir abad XIX dan abad XX
Sejarah kritis dan sejarah baru.  Sejarah baru menekankan pentingnya ilmu-ilmu sosial. Kalau historio klasik menekankan kritik, maka sejarah baru menekankan ilmu sosial.








BAB 4 SEJARAH SEBAGAI ILMU DAN SENI
Sejarah sebagai ilmu
Sejarah itu empiris: sejarah sangat bergantung pada pengalaman manusia, direkam dalam dokumen. Okumen-dokumen diteliti dan menemukan fakta. Fakta-fakta itu di interprestasikan. Hasil dari interprestasi barulah muncul tulisan sejarah.
Pengalaman→dokumen→fakta→interpretasi→sejarah
Sejarah mempunyai objek: sejarah mempunyai sasaran (objek) manusia dan waktu.
Sejarah itu mempunyai teori: teori pada umumnya berisi suatu kumpulan tentang kaidah pokok suatu ilmu. Sejarah m.empunyai tradisi dan disetiap tradisi terdapat teori sejarah.
Sejarah itu mempunyai generalisasi: sejarah menarik kesimpulan-kesimpulan umum. Generalisasi sejarah merupakan koreksi atas kesimpulan-kesimpulan ilmu lain
Sejarah mempunyai metode atau cara: metode yang digunakan adalah pengamatan-pengamatan dengan bukti-bukti akan membuat pernyataan diterima.namun apabila tidak didukung dengan bukti-bukti sejarah, pernyataan itu ditolak.metode sejarah bersifat terbuka, dan berdasarkan fakta. Hal ini mengharuskan orang untuk berhati-hati, orang tidak boleh menarik kesimpulan yang terlalu berani.
Kritik kepada sejarah sebagai ilmu
- Menulis sejarah itu cukup dengan common sense. Tidak boleh takut menulis sejarah. Sejarawan bisa mengtip pengetahuan ari siapapun. Para pelaku sejarah dan saksi sejarah perlu diyakinkan bahwa apapun peran mereka catatan bahwa sejarah itu penting.
- Sejarah itu akan kering. Jika tulisan yang baik, penalaran yang teratur, dan sistematika yang runtut itulah yang dimaksud rhetorika pastilah tidak ada sejarah yang kering.
Sumbangan ilmu
-. Ilmu memberi konsep: observasional concept (diamaati secara langsung dengan pengamatan). Intellectual concept (konsep yang hanya dimengerti, difikir), seperti liberalisme, nasionalisme, romantik dan demokrasi.
-. Ilmu memberi sifat sinkronis: sejarah pada dasarnya adalah ilmu diakronis, yang memanjang dalam waktu tetapi dalam ruang yang sempit.sejarah dapat memanjang dalam waktu, dan melebar ruang jika dengan sumbangan ilmu.
Sejarah sebagai seni
Sejarah memerlukan intuisi (ilham) yaitu pemahaman langsung dan instruktif selama masa penelitian berlangsung. Menggambarkan peristiwa, namun harus tetap ingat akan data-datanya.
Sejarah memerlukan imajinasi: sejarah harus dapat membayangkan apa yang sebelumnya, apa yang sedang terjadi, dan apa yang terjadi sesudah itu.
Sejarah memerlukan emosi: penulisan harus bisa menyatukan perasaan dengan objeknya. Sejarawan dapat menghadirkan objeknya seolah-olah pembacanya mengalami sendiri.
Sejarah memerlukan gaya bahasa: memakai gaya bahasa sehari-hari,sistematis dan detail.
Kritik kepada sejarah sebagai seni: seni itu hasil imajinasi, sedangkan sejarah berdasarkan fakta. Sejarah sangat memerlukan ketetapan dan objektivitas.ketetapan yaitu kesesuaian antara fakta dan tulisan sejarah. Objektivitas yaitu tidak adanya pandangan yang individual.
Sejarah akan terbatas: sejarah akan terbatas pada yang dapat di deskrisikan.
Sumbangan seni
Seni memberikan karakterisasi: melukiskan tentang watak orang-orang yang terlibat dalam peristiwa sejarah. Bisa juga berupa karakterisasi pada biografi.
Seni memberi struktur: perlunya memerhatikan plot atau alur dengan melukiskan latar belakang, krisis dan solusinya.

















BAB 5 PENDIDIKAN SEJARAWAN
Pendidikan sejarawan mempunyai harapan supaya dengan kurikulum yang ada, seseorang sudah siap untuk menjadi penulis sejarah.
    Kajian Sejarah
-    Pengantar sejarah Indonesia
-    Pengantar Sejarah Asia
-    Pengantar Sejarah Barat
-    Sejarah Indonesia Lama Sampai 1500
-    Sejarah Indonesia Abad XVI sampai XVII
-    Sejarah Indonesia Abad XIX Sampai  abad XX
-    Sejarah Pergerakan Nasional
-    Sejarah Inonesia Kontemporer, 1992 sampai masa kini
-    Sejarah asia Tenggara

    Historiografi
-    Historiografi Umum
-    Historiografi Indonesia
    Filsafat, Teori, Metodologi, dan Metode Sejarah
-    Pengantar Ilmu Sejarah
-    Filsafah Sejarah
-    Teori Sejarah
-    Metodologi Sejarah
-    Sejarah Kuantitatif
-    Sejarah Lisan
    Bahasa Sumber
Bagi sejarah indonesia, bahasa sumber adalah bahasa daerah dan bahasa belanda.


Ilmu Bantu
Ilmu yang berguna bagi bangsa sejarah adalah ;
-    Numics matics
-    Heraldri
-    Sigilography
-    Kronologi
-    Sosiologi
-    Antropologi
-    Dan ilmu politik
Tiga golongan sejarawan menurut pendidikannya, yaitu :
-    Sejarawan profesional
-    Sejarawan dari disiplin lain
-    Sejarawan dari masyarakat











BAB 6 PENELITIAN SEJARAH
1. PEMILIHAN TOPIK
(1). Kedekatan emosional: Harus membagi-bagi peristiwa, periodisasi, kedalam babakan waktu
(2). Keekatan intelektual: menyeimbangkan antara pengetahuan dengan emosional .
(3). Rencana penelitian berisi: permasalahan, historiografi, sumber sejarah, garis besar.
2. PENGUMPULAN SUMBER
Doumen tertulis, berupa surat-surat, notulen rapat, kontrak, bon-bon,dsb. Jika dokumen tertulis tidak ada, kita bisa menggunakan artefak, sumber lisan dan kuantitatif.
Artifact, berupa foto-foto, bangunan, atau alat-alat.
Sumber lisan, mengoperasikan tape recorder dan belajarlah sebanyak-banyaknya.
Sumber kuantitatif, berupa pajak atau catatan lain.
   
3. VERIFIKASI ( kritik sejarah atau keabsahan)
Ada dua macam, yaitu :
-. Otentitas (membutikan keasliannya)
-. Kredibilitas (bisa dipercaya)
4. interpretasi (penafsiran)
Analisis (menguraikan)   
Sintesis (menyatukan)
Revolusi adalah hasil inter pretasi kita setelah data-data kita kelompokkan menjadi satu.
5. Penulisan
Memerlukan aspek kronologipembabakan waktu
Penyajian penelitian :
-. Pengantar mengemukakan permasalahan ,latar belakang historiografi dan pendapat
-. Hasil penelitian : setiap fakta yang dituliskan disertai data yang mendukung
-. Simpulan mengemukakan generalisation dan sosial significance
Dalam geraneralisasi, itu akan nampak apakah kita melanjutkan, menerima memberi catatan atau menolak generasi yang sudah ada. Signifikansi sosial, kita akan dapat membandingkan dengan sejarah lain.















BAB 7 : SEJARAH DAN ILMU-ILMU SOSIAL
Sejarah dan ilmu-ilmu sosial memiliki hubungan timbal balik. Tujuan sejarah adalah mempelajari hal-hal yang unik ,tunggal ideografis ,dan sekali terjadi, sedangkan ilmu sosial tertarik pada hal yang umum,ajeg nometis,dan merupakan pola. Sejarah menggunakan pendekatan diakronis, sedangkan ilmu sosial menggunakan pendekatan sinkronis.
Kegunaan ilmu sejarah dalam ilmu-ilmu sosial
1.    Sejarah sebagai kritik terhaap generalisasi ilmu-ilmu sosial
2.    Permasalahan sejarah dapat menjadi permaasalahan-permasalahan ilmu sosial
3.    Pendekatan sejarah yang bersifat diakronis menambah dimensi baru pada ilmu-ilmu sosial yang bersifat sinkronis
Kegunaan ilmu-ilmu sosial untuk sejarah
Pengaruh ilmu sosial pada sejarah kita golongkan pada empat macam ; (1) konsep, (2) teori, (3) permasalahan, (4) pendekatan.









BAB 8 KEKUATAN-KEKUATAN SEJARAH
Carl G Gustavson dalam A Preface to History, mengemukakan 6 kekuatan sejarah
1.    Ekonomi sebagai kekuatan sejarah
Berdirinya organisasi-organisasi yang bergerak dalam peningkatan ekonomi, seperti: zaman orde baru, KADIN, HIPMI. Dalam ekonomi internasional ada OPEC, & APEC.
2.    Agama sebagai kekuatan sejarah
Berdirinya organisasi-organisasi yang bergerak dalam keagamaan, seperti: muammadiyah (1992) dan NU(1926)
3.    Institusi sebagai kekiatan sejarah
Berupa bahan-bahan, partai-partai, dan pers.
4.    Teknologi sebagai kekuatan sejarah
Engan datangnya tekhnonogi baru dengan mesin-mesin telah mengubah kehidupan. Hal ini harus lebih diperhatikan oleh sejarawan.
5.    Ideologi sebagai kekuatan sejarah
Pancasila adalah ideologi yang telah menjadi persetujuan bersama.
6.    Militer sebagai kekuatan sejarah
Peranan tentara dalam memperjuangkan tanah air memberi kekuatan sejarah.
7.    Individulah sebagai kekuatan sejarah
Para nabi, filsafat, pendiri mazhab, pendiri sekte, dan pemikir adalah individu yang mengubah sejarah.
8.    Seks sebagai kekuatan sejarah
Perbedaan pria dan wanita lebih pada perbedaan biologis. Membawa pengaruh pada kehidupan sosial dan buduya.
9.    Umur sebagai kekuatan sejarah
Dalam masyarakat primitif loncatan umur dinyatakan dangan misiasi. Masyarakat tradisional mengenal juga kelompok umur yang dibedakan berbagai fungsi.
10.    Golongan sebagai kekuatan sejarah
Munculnya golongan pemuda, mahasiswa dan pelajar. Seperti: munculnya Budi utomo adalah cerminan kebangkitan jaringan terpelajar pribumi.
11.    Etnisitas dan ras sebagai kekuatan sejarah
Etnis dan ras membawa pengaruh pada perkembangan kota tradisinal ke kota mordern
12.    Mitos sebagai kekuatan sejarah
Karena sama-sama menceritakan masa lalu mitos dijadikan untuk kekuatan sejarah.
13.    Budaya sebagai kekuatan sejarah
Dalam kesenian , arsitektur, seni lukis, sastra, musik, sandiwara, sirkus, dan ilmu pengaruh barat sangat mempengaruhi. Sselain itu juga persaingan kebudayaan di Indonesia merupakan bukti bahwa budaya sebagai kekuatan sejarah.




BAB 9 : GENERALISASO SEJARAH
Generalisasi bertujuan dua hal, yaitu :
1.    Santifikasi  adalah semua ilmu menarik kesimpulan umum keajegan menjadi tumpuan dalam generalisasi.
2.    Simplifikasi : dilakukan supaya sejarah dapat melakukan analisis.
Macam –macam Generalisasi :
1.    Generalisasi konseptual
2.    Generalisasi personal
3.    Generalisasi temetik
4.    Generalisasi spatial
5.    Generalisasi periodik
6.    Generalisasi sosial
7.    Generalisasi kausal
8.    Generalisasi kultural
9.    Generalisasi sistematik
10.    Generalisasi struktural









BAB 10 KESALAHAN KESALAHAN SEJARAH
Kesalahan pemilihan topik
Harus sesuai dengan permasalahan yang akan dikembangkan menjadi sejarah.
*Kesalahan baconian
Sejarah itu ilmu empiris berdasarkan pengalaman dan pengamatan. Namun sejarawan cenderung beranggapan bahwa tanpa teori, konsep, ide, paradigma, praduga, hipotesis, atau generalisasi lainnya, penelitian sejarah dapat dikerjakan. Anggapan yang demikian tidak akan berjalan, apapun jenis sejarah yang akan ditulis.
* Kesalahan tidak terlalu banyak pernyataan
-. Sejarah menanyakan lebih dari dua pertanyaan sekaligus.
-.Sejarawan menanyakan satu masalah, tatapi jawaban atas pernyataan menimbulkan pertanyaan.
-.Pertanyaan terlalu kompleks
* Kesalahan pertanyaan yang bersifat dikotomi
Sejarawan jangan memiliki anggapan yang sempit, tugas sejarawan bukanlah mengadili, tetapi melukiskan
•    Kesalahan metafisik
Termasuk kesalahan metafisik ialah topik-topik filsafat, moral dan teologi.
•    Kesalahan topik fiktif
Mengandaikan sesuatu yang benar ada kebenaran, menjadi tiada kebenarannya.
Kesalahan pengumpulan sumber
•    Kesalahan holisme
Memilih satu bagian yang penting, dan menganggap pemilihan satu bagian itu sudah dapat mewakii keseluruhannya.
•    Kesalahan pragmatis
Terjadi bila untuk tujuan tertentu kita memilih sumber yang mendukung tujuan itu.
•    Kejadian ada hominen
Terjadi bila dalam pengumpulan sumber sejarah orang memilih orang , otoritas, profesi pangkat atau jabatan. Untuk mengindari kesalahan ini, diperlukan tiga pengumpulan sumber, yaitu dari yang bersangkutan, dari pihak lawan, dan saksi mata tetapi tidak terlibat sama sekali.
•    Kesalahan kuantitatif
Orang lebih percaya pada dokumen dengan angka-angka dari paa testimoni. Padahal alangkah mudahnya statistik ditipu
•    Kesalahan estatis
Ini dapat terjadi bila sejarawan hanya memilh sumber-sumber yang mempunyai efek estetis, tanpa memilih sumber-sumber lain.
Kesalahan verifikasi
•    Kesalahan parsprototo
Orang menganggap bahwa buleti yang ternyata hanya berlaku hanya sebagian hanya berlaku untuk keseluruhannya.
•    Kesalahan pro pras
Terjadi bila sejarawan mengemukakan keseluruhannya, padahal dimaksudkan aalah bukti untuk sbagian
•    Kesalahan menganggap pendapat umum sebagai fakta
Sejarawan menganggap pendapa sebagai fakta, padahal belum tentu benar, dan perlu pembuktian kebenarannya.
•    Kesalahan menganggap kesaahan pribadi sebagai fakta
Sejarawan menganggap kesalahan pribadi merupakan fakta, perlu aanya pendapat-pendapat lain dan perlu dipertimbangkan kebenarannya.
•    Kesalahan rincianan angka yang persis
Sejarawan tidak boleh mematokkan angka yang pasti. Sejarawan hanya memberikan parkiraan tetapi bukan angka-angka yang persis.
•    Kesalahan bukti yang spekulatif
Tidak boleh ada bukti yang diluar jangkauan sejarah.
Kesalahan interpretasi
•    Kesalahan tidak membedakan alasan, sebab kondisi dan motivasi
Alasan terjai dekat dengan peristiwa sebab terjadi lebih dekat lagi. Kondisi menjadi latar belakang peristiwa motifasi adalah tujuan peristiwa.
•    Kesalahan post hoc, propter hoc
Terjadi jika sejarawan berpendapat bahwa karena peristiwa A lebih dulu dari pada B, maka B disabkan oleh A. Sejarawan juga lupa mempertimbangkan bahwa ada faktor-faktor lain yang juga berpengaruh. Cum hoc, propter hoc yaitunjika sejarawan menyamakan korelasi dengan sebab dan kesalahan pro hoc, propter hoc, yaitu jika sejarawan salah mengurutkan peristiwa.
•    Kesalahan reduksionisme
Yaitu jika sejarawan menyederhanakan gejala yang sebenarnya kompleks.
•    Kesalahan pluralisme yang berlebihan
Akibat darireduksionisme dan monisme , sejarawan sering tidak menjelaskan apa-apa dan tidak menyebutkan faktor yang menentukan. Supaya topik-topik itu dapat dijelaskan harus dipecah kedalam topik yang lebih spesifik, berasarkan permasalahan, periode atau wilayahnya.
Kesalahan penulisan
•    Kesalahan narasi (kesalahan dalam penyajian)
Tiga hal yang harus dihindari:
1.    Kesalahan dalam periodisasi; terjadi bila sejarawan memandang periode sebagai waktu yang pasti
2.    Kesalahan dikdatis; jika sejarawan menggunkan historiografi untuk mengajarkan suatu nilai
3.    Kesalahanpembahasan, yaitu bahasa yang emotif dan kesalahan yang non sequitur.
•    Kesalahan argumen(kesalahan menguraikan gagasan)
1.    Kesalahan konseptual, sejarawan menggunakan istilah yang empunyai dua atau lebih makna.
2.    Kesalahan substantif, argumen yang tidak relevan atau tidak rasional.
•    Kesalahan generalisasi (menarik kesimpulan umum)
Ada dua kesalahan yaitu generalisasi yang tidak representatif dan generalisasi sejarah adalah hukum universal yang berlaku disemua tempat dan waktu.














BAB 11 : SEJARAH DAN PEMBANGUNAN
Dalam kegiatan pembangunan ada empat tahap, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengawasan(monitoring ),dan penilaian (evaluation ). Setidaknya sejarah sebagai ilmu akan berguna dalam perencanaan dan penilaian.
Ada tiga cara dalam memahami perencanaan dan penilaian
1.    Sejarah perbandingan
2.    Paralelisme sejarah
3.    Evolusi sejarah
Kasus-Kasus Pembangunan
1.    Pembangunan ekonomi
2.    Pembangunan pertanian
3.    Pembangunan pendidikan
4.    Pembangunan agama










BAB 12 RAMALAN SEJARAH
Ramalan sejarah adalah ektra polasi, atau perkiraan berasarkan historical trend. Menulis sejarah harus hati-hati dan sesuai dengan fakta. Ada ramalan mikro dan makro. Dan ada ramalan jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang.
Masa depan Indonesia
Indonesia akan terus mengalami perubahan antara masyarakat agraris, inustrial dan pasca industrial.
-    Politik : politik yang ada di Indonesia yang demokratis
-    Masyarakat : inonesia akan menjadi masyarakat kelas dan menjanjikan mobilitas
-    Agama : agama dan politik, sekularisasi, spiritualitas, transenden  talisasi
-    Budaya : dua gejala modern yaitu;
-. Pontivisme: kebenaran umur sebagai tolok ukur
-. Buaya tkhnologis, dapat timbul jika dalam masyarakat banyak ahli teknik yang mempunyai otoritas.

1 komentar:

  1. Casinos Near Hollywood, MD - Mapyro
    Find Casinos Near Hollywood, MD in Hollywood, MD and other 광양 출장샵 cities. A map showing casinos and other gaming facilities located 나주 출장안마 near 동두천 출장안마 Hollywood, 남원 출장샵 MD. 안산 출장샵

    BalasHapus